“Jangan latah ah, anak muda kudu berprinsip.”

Very late post tulisan saya saat Februari langsung, terinspirasi oleh Dilan dan nada nada cinta… wedew….

udah simak ajj ya…^^

Berbicara tentang anak muda memang gak ada matinya dan ketika mendengar kata pemuda pasti terbayang keistimewaan mereka. Siapa sih yang paling kuat? Pemuda, siapa sih yang paling kreatif? Pemuda, dan siapa yang mampu mendobrak dunia? Pemuda, eh pinjam kata-kata Bung Karno nih. Yup, beliau pernah bilang bahwa, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia. Wah… luar biasa sekali gak sih pemuda itu? Hemz… itu mah masih Bung Karno sahabat muslimah, terus bagaimana dengan zamannya Rasulullah dan para sahabat? Yupz.. Continue reading

Menjaga Spirit 212: Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Umat

Tentunya bukan sebuah kebetulan semata bila terpelesetnya lidah seorang pemimpin yang pada akhirnya bisa menyatukan energi bangsa yang dihadiri oleh semua unsur lapisan anak bangsa dan tak memandang suku, agama dan dan golongan itu hadir di monas di mumentum 212.

This slideshow requires JavaScript.

Melalui uraian ini kami ingin mengajak memahami lebih luas dari cara pandang sistem geopolitik dalam mengkaji makna ayat Al Maidah 51 bagi negeri ini agar kita tidak terjebak ke dalam skema penjajahan modern (perang asimetris).

Continue reading

Tudingan Kapolri Salah Alamat!!

Tudingan kepada Mahasiswa Sains yang dilontarkan oleh Kapolri Tito Karnavian tidaklah berdasar, provokatif dan terkesan menyudutkan pihak-pihak tertentu. Terlebih mahasiswa sains yang notabene disebutkan langsung sebagai golongan yang mudah terpengaruh oleh paham radikal, negative. Bahkan tak tanggung-tanggung disebut sebagai  ‘pengantin’ atau pelaku serangan bom bunuh diri. Komentar ini beliau sampaikan pada kuliah umum Tantangan Kebhinekaan Dalam Era Demokrasi dan Globalisasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (8/3/2017).

katakan-jawa-sebagai-sarang-teroris-jas-jateng-kapolri-tito-ngawur-dan-sara

Padahal mahasiswa, Continue reading

Sambal Mangga ala SS #Homecooking 1

Hii sobat putriefinda

Alhamdulillah, hari ini berhasil bikin resep ala – ala (kata resep di google) mah SS punya. Taukah kamu SS itu apa? Yups … Special Sambal (SS) adalah sebuah warung yang terkenal banget hampir di seluruh pelosok Yogya ada, bahkan ada di sebuah jalan dekat kos didaerah Yogya kota kala itu, jarak 1 km berjalan sudah nemu warung SS lagi. Luar biasa menjamur sekali… Dan enurut saya kayaknya belum afdhol kalau kamu ke Yogya belum nyobain kesana, hemz… ibarat masak tanpa garam, ada yang kurang. Warungnya sederhana tapi terasa akrab sekali, seperti di rumah sendiri. Masakannya yang penting, benar – benar rasa ndeso. Sepertinya cocok disemua lidah, sesuanamanya kalau bikin sambel pedes ya pedes banget gak peduli cabai mahal, pedesnya tetep nendang…. Mantap lah…

Nah, untuk harganya benar – benar kantongable banget, affordable banget. Awal makan disana mata serasa mau keluar ketika temen bilang cuma habis sekian. Wow… kenapa? Biasa hidup di Surabaya yang serba mahal, makan segitu dengan rasa yang nikmat ya siap – siap ajj 20 lebih atau bahkan sampai 50 lebih keluar dari kantong untuk makan dan minumnya. Masyaallah…

Seneng banget makan disana dan dia jadi salah satu langganan saya, kalau bosen maka dia jadi andalan, hehehe

Lah kog jadi review SS ya, harusnya ada rate sponsor ya. Well back to story… Hari ini saya ingin banget masak sendiri sambal mangga. Oke.. it was for the first time ever. Saya gak pernah bikin ini sendiri sebelumnya. Kalaupun sambal mangga rumahan ya bikinan ibuk tersayang. Dan akhirya… inilah jadinya

20171130_150519

Menggiurkan sekali bukan?

Then, how to make it? Continue reading

Setnov Hanyalah Fenomena Gunung Es

Wajib diketahui bahwasanya korupsi tidak akan pernah tuntas dalam sistem kapitalisme yang menyisihkan otoritas wahyu dan menjadikan benefit–profit sebagai landasan dalam kehidupannya. Korupsi hanyalah satu dari sekian masalah yang ditimbulkan oleh ideologi ini. Sebagaimana halnya dengan kasus si ‘Papa’ yang hingga saat ini masih riuh dan renyah di perbincangkan di khalayak karena mampu menyuguhkan drama kolosal apik yang menghiasi layar – layar perpolitikan negeri. Kasus ‘papa’ ibarat fenomena gunung es, yang nampak kecil di permukaan namun menyembunyikan banyak kasus dan koruptor dibawahnya. Hampir tiap tahun bahkan bulan, ada saja tokoh – tokoh pewayangan baru yang mengisi lakon sebagai koruptor. Tak heran, jika bahkan ada yang mengibartkan jika menjadi koruptor itu seperti arisan, tinggal tunggu nomor cabut.

setnov-3-570x400

Courtesy Google

Mari kita telisisk kembali, apa sebenarnya yang menyebabkan perilaku korupsi masih sangat diminati? Continue reading